keuangan · perencanaan keuangan

Hedonisme Merugikan Keuangan Anda

Pola hidup konsumtif tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup hedonisme yang dianut. Di satu sisi, pola dan gaya hidup konsumtif memberikan kenikmatan dan kepuasan baik secara fisik maupun psikologi. Namun disadari atau tidak, gaya hidup konsumtif justru memiliki dampak kurang baik terhadap “kesehatan finansial”. Konsumtif dapat diasumsikan sebagai pemborosan. Sementara pemborosan itu sendiri bisa dimaknai sebagai suatu perilaku yang berlebih-lebihan melampaui apa yang dibutuhkan.

Ketika kita masih memiliki daya beli, perilaku konsumtif memang mengasyikkan, kita bisa membeli segala sesuatu yang tak hanya sekedar apa yang dibutuhkan, tetapi juga apa yang diinginkan. Tanpa disadari, perilaku ini akan menjadi kebiasaan yang mengendap dan membentuk karakter yang sulit diubah apalagi dihilangkan. Ketika kita telah menaikkan gaya hidup, maka untuk menurunkan gaya hidup bukanlah hal yang mudah. Ini karena sifat manusia untuk mencari kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan. Selain itu ada faktor malu, faktor kenyamanan yang akan menyiksa diri kita ketika sudah mempunyai penghasilan dan ingin memuaskan gaya hidup.

5 Kota Di Dunia Yang Menjalankan Bisnis Startup Terbaik (2)

[Baca Juga: Prinsip 4D dari Brian Tracy Tentang Kebebasan Keuangan]

8 Cara Mengubah Perilaku Hedonisme dan Gaya Hidup Konsumtif

Nicolas Cage pernah dikenal sebagai aktor Hollywood dengan bayaran termahal dan pemasukan hingga 40 juta dollar AS pertahunnya. Lalu, ia mengalami masalah keuangan karena gaya hidup dengan membeli pula, jet pribadi, dan hewan eksotis.

Setidaknya ada beberapa pedoman dalam mengendalikan diri agar tidak jatuh miskin dikemudian hari:

#1 Menabung

Untuk orang yang menganut hedonisme, menabung itu merupakan hal sulit dilakukan. Padahal menabung ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang seperti biaya pendidikan anak, membayar DP rumah, atau persiapan dana pensiun.

Menabung tidak harus dalam jumlah banyak. Ketika Anda mulai berkomitmen untuk memisahkan dari penghasilan misalnya 5% atau 10% dari gaji, maka jika dilakukan secara terus menerus, tentu nilai tabungan akan semakin banyak.

#2 Membuat Anggaran Belanja

Anggaran belanja merupakan salah satu alat untuk mengatur aliran dana. Dalam konteks ini tentu saja yang menjadi fokus utama adalah perencanaan pengeluaran. Kebutuhan bisa mencakup harian juga bulanan. Setiap pengeluaran harus diatur dalam pos-pos yang jelas. Dengan demikian, anggaran yang disediakan untuk pemenuhannya juga bisa terpampang secara gamblang. Pembuatan anggaran belanja juga bisa Anda gunakan sebagai alat untuk penentuan target pengeluaran.

Kenali-7-Ciri-Ciri-Seseorang-yang-Bunuh-Diri-Secara-Keuangan-Finansialku

[Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Seseorang yang Bunuh Diri Secara Keuangan]

Dalam membuat anggaran belanja, Anda perlu disiplin untuk menepati setiap anggaran yang sudah Anda buat. Diperlukan pengendalian diri agar anggaran belanja yang sudah dibuat dapat ditepati.

#3 Prioritas Kebutuhan

Anda harus paham bahwa kebutuhan tidak sama dengan keinginan dan keperluan. Kebutuhan memiliki ‘derajat’ yang lebih tinggi daripada keperluan atau hanya sekedar keinginan. Nah, untuk beranjak dari perilaku konsumtif, prioritaskanlah kebutuhan. Jika kebutuhan telah dipenuhi, maka keinginan atau keperluan bisa dipenuhi ketika ada dana sisa.

Buatlah skala prioritas mengenai barang atau hal-hal yang kamu butuhkan. Mulai dari yang tingkat urgensi yang tinggi hingga ke rendah. Jangan lupa untuk membuat substitusinya.

#4 Hindari Pemakaian Kartu Kredit

Jangan mudah terayu dengan promo-promo yang diberikan oleh kartu kredit. Dia begitu mudah membujuk Anda untuk berperilaku konsumtif dengan berbelanja berlebihan bahkan untuk barang-barang yang sebenarnya Anda tidak butuh.

Hancurkan-Mitos-Keuangan-Yang-Menyesatkan-01-Finansialku

[Baca Juga: Hancurkan Mitos Keuangan Yang Menyesatkan]

Belanja dengan kartu kredit butuh komitmen dan kontrol diri yang kuat. Dalam perencanaan keuangan, maksimal proporsi yang ideal utnuk pos utang ini sebesar 30% dari penghasilan setiap bulan. Jika lebih dari itu, keadaan keuangan Anda bisa goyah dan Anda pun dapat mengalami masalah keuangan. Hal ini akan diperparah lagi apabila Anda membayar cicilan utang kartu kredit yang bunganya bisa mencapai 2-3% sebulan atau sekitar 24-30% per tahun. Jika tidak segera dilunasi, utang kartu kredit ini akan terus menggerogoti isi kantong Anda karena berlaku suku bunga efektif, yang akan terus terhitung selama kita hanya membayar minimum cicilannya saja.

Bila Anda ingin berutang, gunakanlah untuk barang-barang produktif, yang dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang. Misalnya seperti menyicil kendaraan seperti mobil atau motor. Dengan kendaraan tersebut, kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan apabila dijadikan transportasi online.

#5 Kurangi Jalan-jalan dan Cuci Mata di Mal

Jalan-jalan dan cuci mata di mal atau pusat perbelanjaan memang aktivitas yang mengasyikkan, namun akan berbahaya, jika hal ini menjadi kebiasaan. Cuci mata di pusat perbelanjaan berpotensi menimbulkan niat belanja yang tidak terduga dan terencana. Kita sering mudah tertarik dan membeli barang-barang yang tidak ada dalam daftar belanja Anda, dimana barang ini belum tentu Anda butuhkan.

selengkapnya :

Leave a comment